Monday, October 24, 2005

Mencoba jujur...

bolehkan?

Perspektif kedewasaan dan rasionalitas:
yup! i'm gonna face everythings that happen to me. Kalo emang jalan hidupku harus sperti ini.. ya dijalani dengan baik. Mungkin memang saatnya utkku belajar lebih dewasa. Mengorbankan kesenangan yang belum tentu baik buatku toh tidak apa. Akan ada banyak hal menanti untuk dipelajari sehubungan dengan kewajiban yang menantiku setelah ini.

Perspektif naif dan.. jujur..
Why shud I??
kenapa aku harus kehilangan kesempatan yang sebenarnya sudah kutunggu-tunggu selama ini? kesempatan untuk mendapatkan mimpiku.. kesempatan untuk menyenangkan diriku sendiri..
kenapa aku harus mengalami situasi ini sehingga aku harus mengorbankan keinginanku??
aku ingin berteriak dan marah pada dunia! aku ingin melarikan diri dari hal-hal yang mengikatku seperti kerbau!
Aku ingin mengeluhhh.....

Tidak.. aku tidak ingin memilih..
Lebih tepatnya.. aku tidak diperbolehkan untuk memilih.

3 comments:

Anonymous said...

Kita memang tidak pernah tahu pasti .......
Apa yang akan terjadi sesungguhnya didepan kita.....
Walau kelak saatnya tiba ....
Lembaran itu akan terkuak juga....

Manusia selalu saja disuruh memilih dalam perjalanannya.....

Ketika pilihan itu jatuh...
Maka tidak ada jalan lain kecuali ikhlas.....
Ikhlas adalah tidak mengeluh flo.....

Cobalah urai kembali apa yang telah menjadi keputusan itu....
Tak ada kamus untuk terlambat....
Kalau memang itu bisa membuat lebih baik....

Flo said...

Terkadang kita diperbolehkan memilih..
tapi terkadang tidak..

Paling tidak pilihan untuk menjadi manusia baik itu sudah merupakan "keharusan" sehingga melahirkan keputusan-keputusan yang tepat untuk semua orang

Anonymous said...

keharusan flo?

baik kalau memang itu adalah sebuah keharusan....

bukan berarti arus membuang relung-relung yang ada bukan?