Tuesday, July 09, 2013

Allah Maha Besar...

Today is one day be4 ramadhan and I'm once again stuck in a moment of deep thinking.
Sure that GOD has the best way to make us again and again being 'down to earth" means  to make us realize that GOD love us and we are nothing without God's help.

This writing has sucessfuly make me cry.. a deep cry and saying Astafigrullah that maybe after all this time I forgot to be thankfull and calm. Allah Maha Besar...

------------------------ ### ---------

Sahabat saya yang baik hatinya...
Sebagai seorang anak kelas 3 sekolah dasar di Purwantoro – kota Malang, saya tidak terbatasi dari kasih sayang Bapak dan Ibu saya, tetapi terbatasi oleh kemampuan orang tua saya untuk menyediakan uang jajan dan kelengkapan hiburan, jika dibandingkan dengan teman- teman saya yang anak-anak orang yang yang anak-anak orang yang lebih kaya dari kami.
Saya melihat diri sendiri sebagai anak baik, yang meskipun malas – tetapi menyelesaikan hampir semua pekerjaan dirumah dan materi pelajaran dari sekolah, dengan cukup baik. Tetapi, saya merasa bahwa Tuhan telah berlaku yang tidak sesuai dengan penghormatan saya kepada diri saya saat itu.

Pertanyaan saya, yang selalu saya katakan dengan menengadah ke langit, adalah: “Mengapa saya?”
Dari semua orang yang bisa kau miskinkan, mengapa aku?
Dan dari semua orang yang bisa kau kayakan, mengapa bukan aku?
Pertanyaan-pertanyaan itu memenuhi dada muda dan kepala kecil saya saat itu, dan yang sebetulnya sudah lama menggema sejak saya mulai mengerti mengapa Bapak dan Ibu berbicara dengan nada yang dibijak-bijakkan dan disabar- sabarkan - bahwa kami tidak semampu keluarga lain untuk memenuhi keinginan anak-anak mereka untuk mainan dan makanan kecil, setiap saat saya minta dibelikan mainan, permen, roti, sepatu, tas, atau baju baru.

Saya tidak pernah menyalahkan Bapak dan Ibu karena saya dilahirkan di keluarga yang kurang mampu. Saya hanya memprotes mengapa saya diperlakukan kurang dari hak saya yang seharusnya sama dengan semua orang.
Tetapi, sekecil dan semuda itu – entah karena insting atau karena keinginan saya yang terlalu besar untuk dihalangi oleh perasaan minder dan keterpinggiran, saya mulai melihat kepada diri saya sendiri sebagai satu-satunya jalan untuk keluar dan naik dari keadaan yang tidak saya sukai saat itu.

Dan ini yang saya lakukan, yang kemudian saya mengerti sebagai cara untuk menjadi pribadi yang mudah dibantu.

Jika keinginan untuk menonton film di bioskop di Jalan Kayutangan, di Malang sudah tidak terbendung lagi, karena teman-teman saya yang lebih mampu banyak bercerita mengenai lucunya film anak-anak ”Little Rascals” waktu itu, saya menyiapkan diri untuk bisa masuk gedung bioskop itu, apa pun caranya.
Setelah mencuci piring-piring dan membersihkan dapur, menyelesaikan pekerjaan rumah dari sekolah, menyiapkan perlengkapan mandi adik nomor tiga yang masih bayi, Saya mandi sebersih mungkin, mengenakan baju sederhana saya yang terbaik, meminyaki rambut dengan minyak rambut Ibu, menyisirnya lurus ke depan untuk menjadi kuncung runcing di atas dahi saya, mengenakan sandal jepit, berpamitan kepada Ibu yang biasanya memang mengijinkan saya untuk bermain-main di luar rumah setelah mandi sore, lalu berjalan dengan penuh doa ke arah gedung bioskop yang kira-kira berjarak dua kilometer dari losmen kecil yang dijadikan asrama tentara – yang kami tempati saat itu.

Sesampai di gedung bioskop, saya memilih tempat berdiri yang akan dilalui oleh orang-orang yang akan membeli tiket masuk. Saya berdiri di situ dengan wajah yang sangat ingin masuk dan menonton, tetapi yang sedih karena tidak memiliki uang untuk membeli tiket masuk. Kesedihan di wajah saya saat itu tidak palsu, dan bukan permainan peran.
Memang saya sangat sedih dan merasa terhina, karena saya harus berdiri di situ sebagai anak baik, yang rajin, yang bersih dan rapih, tetapi yang menunggu dikasihani, dan dibantu untuk mendapatkan sesuatu yang kecil dan sederhana, yang tidak mampu saya dapatkan, tetapi yang dengan sangat santai dan mudah tersedia bagi anak- anak orang kaya yang tidak serajin dan sesungguh-sungguh saya dalam menjadi anak baik.

Sekali atau dua kali dalam banyak percobaan dari banyak sore hari yang serupa, ada bapak-bapak yang berjalan santai, menoleh ke arah saya, berpaling lamban ke arah loket bioskop, … tetapi … voila!!! … dia menoleh lagi ke arah saya, memandang wajah saya dekat-dekat, tersenyum, melambai memanggil saya, dan bertanya …:
“Kamu mau nonton?”
Saya mengangguk dengan gerakan kepala yang lebih berdoa daripada mengiyakan, berjalan mengambang seperti bermimpi ke arahnya, berdiri di belakangnya dengan sikap tubuh seperti anak dari bapak itu, dan berjalan memasuki gedung bioskop dengan kegembiraan anak yang dimanjakan dengan hadiah yang lama ditunggunya.

Sampai di dalam saya menatap mata bapak itu dengan teriakan terima kasih dan kegirangan yang tidak terdengar oleh orang lain, selain oleh saya dan Tuhan.

“Terima kasih ya Pak?”

Bapak itu mengangguk ramah dan tersenyum melihat wajah saya yang pecah dengan kegembiraan. Orang baik itu, pasti dimuliakan kehidupannya oleh Tuhan.
Lalu saya berlari mencari kursi yang paling strategis di dalam gedung yang tinggi atapnya serasa seperti menyentuh lantai surga. Saya duduk di kursi rajutan rotan itu, dua tangan di atas memegang lengan kursi, wajah semringah, dan kaki bergoyang maju dan mundur.

Oooh … hidup ini indah sekali …

Entah berapa tahun saya tumbuh sebagai anak kecil yang harus mentabahkan dirinya, untuk ikhlas menerima kekurangan dan kelemahan hidup yang tidak bisa dimengerti alasan dari penetapannya kepada diri dan keluarganya.
Tetapi, Saya jadi mengerti bahwa, Siapa pun akan dibantu, jika dia menjadikan dirinya mudah dibantu.

dan
Ada kepantasan bagi segala sesuatu. Siapa pun akan mendapatkan apa pun, selama dia bersungguh-sungguh menjadikan dirinya pantas untuk menerima yang ingin didapatnya.


-----------

Lebih dari empat puluh tiga tahun kemudian, hari ini… saya dapat melihat urutan kejadian dalam kehidupan saya di mana saya terselamatkan dari kesulitan, dinaikkan dari tempat-tempat yang rendah, dan dikeluarkan dari kungkungan masalah – karena saya dibantu.

Tidak ada orang yang bisa menjadi pribadi yang besar kemampuannya untuk membantu, tanpa lebih dahulu dijadikan sebagai diri yang membutuhkan bantuan.

Sahabat saya yang hatinya mulia,
Ini adalah cerita kehidupan masa kecil saya, yang pertama kali saya tulis, dan saya sampaikan di publik secara luas seperti ini.
Tidak mudah memang untuk menapaki perjalanan memori seperti ini, karena saya tidak bisa menghindari pengulangan dari kepedihan rasa hati saya yang ukurannya masih kecil saat itu.
Hati saya hari ini adalah veteran dari ragam dan corak kehidupan yang penuh dan pelik, tetapi tetap saja tergenangi dengan air mata dan tercekat oleh beban berat di dada, karena harus mengulangi rasa dari kehidupan Mario yang kecil itu – dengan menceritakan ini kepada Anda. Tetapi, mudah-mudahan Anda mengerti maksud saya, bahwa kita tidak mungkin menjadikan diri kita sebagai apa pun, tanpa menerima bantuan.

Setelah saya lebih tua ini, saya mengerti bahwa… Jika kita merana karena penderitaan, memprotes perlakuan tidak adil yang dikenakan kepada kita, tetapi tetap berupaya untuk tersenyum melalui genangan air mata – untuk menggembirakan Ayahanda dan Ibunda, meneladankan kekuatan kepada adik- adik, tampil sebagai pribadi yang ceria dan menyenangkan bagi teman-teman, dan tetap melihat diri sebagai yang sedang diperhatikan oleh Tuhan, kita akan diselamatkan.
Saya ingin Anda juga menghayati yang saya temukan, bahwa Jika kita bersungguh-sungguh untuk menjadi dan tampil sebagai pribadi yang baik, entah sebagai pengemis atau pemimpin, Tuhan akan memilihkan tempat-tempat terbaik bagi kita dalam taman-taman pemuliaan kehidupan.

Jika saja saya dulu mengerti, mungkin saya akan tersenyum tanpa harus meredam tangisan hati Mario yang masih kecil itu. Mungkin saya akan berdiri gagah berani, dan bahkan mungkin akan maju mendekati setiap bapak yang berjalan menuju loket penjualan tiket di bioskop itu, dan langsung saja berbicara mapan, ramah, dan sangat santun:
“Bapak yang baik, saya sangat ingin menonton film ini, tetapi saya tidak bisa beli tiketnya. Saya akan sangat senang sekali jika Bapak mengajak saya masuk, karena tidak harus ada tiket untuk anak- anak.”
Saya mungkin akan menangkupkan kedua tangan saya layaknya saya berdoa, tersenyum dengan wajah yang tulus meminta tolong, dan menatap dengan mata yang hampir menangis dengan kesedihan karena harus meminta dan sekaligus bergembira dengan harapan akan disetujui permintaannya.

Dan dibalik itu semua …

Di balik semua bantuan dari manusia, sebetulnya sedang bekerja sebuah mekanisme bantuan dari Tuhan.
Tidak ada siapa pun yang bisa membantu dan yang telah membantu kita, kecuali menjadi pelaksana penyaluran bantuan dari langit.
Dan jika Tuhan telah kita bahagiakan dengan upaya bersungguh-sungguh untuk menjadi pribadi yang mudah dibantu, Tuhan akan memerintahkan alam dan segenap kelengkapannya untuk menjadi pelayan bagi kita yang telah melayankan diri dan kehidupannya kepada harapan Tuhan.

Sahabat saya yang keberhasilan hidupnya penting bagi Tuhan,
Marilah kita berprasangka baik kepada Tuhan.
Tuhan tidak akan terkurangi sifat-sifat kemuliaan-Nya hanya karena kita meragukan kasih sayang-Nya.
Tuhan kita baik sekali kepada kita, dan sangaaaaat menyayangi kita. Dia sangat sabar menanti kita mengerti maksud dari penciptaan kita. Tuhan tersenyum ramah dan penuh kasih, sangaaaaaat penuh kasih, saat kita meratap, meronta, protes, dan menuduh Tuhan telah berlaku tidak adil kepada kita.

Dan ini yang diharapkan oleh Tuhan saat kita berada dalam derita hati seperti itu, adalah…

Tetap bersikap baik, tetap berlaku baik, tetap mengupayakan yang baik, dan bersabar menantikan yang baik.

Anda sangat disayangi oleh Tuhan Anda tahu itu, khan?

Cintailah Tuhan. Jatuh cinta lagi-lah kepada Tuhan.
Berbicaralah Anda kepada Tuhan dengan kelembutan dan nada suara dari pribadi yang sangat mengasihi Tuhan.

Mendekatlah dan rebahkanlah diri Anda kedalam pangkuan Tuhan Yang Maha Pengasih.
Menangislah dalam-dalam, dan laporkanlah semua kegundahan, keraguan, kekhawatiran, dan semua ketakutan Anda.

Dia adalah Tuhan Anda. Jika bukan kepada-Nya Anda mengadu, kepada siapa lagi?

Dan jika bukan Tuhan - yang tiada tersamai oleh siapa dan apa pun kebesaran dan kekuasan-Nya, siapakah yang akan memerintahkan kehidupan ini membantu Anda mencapai kualitas kehidupan yang menghubungkan kebahagiaan Anda di dunia dan di surga nanti?

Sahabat saya yang baik hatinya,
Ikhlaskanlah diri Anda sebagai diri yang baik bagi kehidupan, lalu perhatikan apa yang terjadi.

Mudah-mudahan Super Note yang tidak pendek ini, dapat menjadi pendamping saat Anda menanti datangnya keberkahan dari Tuhan, yang menjadikan Anda dan keluarga tercinta – jiwa-jiwa yang sejahtera, yang berbahagia, dan yang cemerlang hidupnya.

Sampai kita bertemu suatu ketika nanti, untuk berjabat-tangan dan berbincang ke sana ke mari tentang keindahan kehidupan ini.

Tuesday, July 24, 2012

3rd anniversary

Melow dulu yak...
 Ceritanya hari ke 3 puasa, dan ada orang yg bilang pipi saya lgs kliatan cekung. Kok bisa?
 Hmm mungkin karna tiap habis saur n buka, brian lgs minta nenen. Blm lg ditambah kerjaan rmh yg gak hbs2. Sebenernua bukan mau ngomongin puasa, tapi mengenang 20 july lalu is my husband n me's anniversary setelah 2 tahun brturut2 terlewatkan n terlupakan.. Hahahah, payah bgt yah, dimana2 1st an niversary kan yg pualig gampang diinget donk.. knp kita smpe lupa? Krn wkt itu aku lg hamil gede dah mau brojol, n tiap hari kontraksi2 ga jelas.. Anyway.Berikut kenangan dari our 3rd anniversary, ditiup brg brian walo dia smpet bengong doank..

Thursday, January 12, 2012

Life is upredictable [part 2]

Okay... again.. I has been placed in such a situation that make me contemplate.

On Sunday, June 26 2011, I wrote in this blog that 'Life is unpredictable' that briefly I told about how my office life is significantly change within 8 months.

Now it has been 7 months from that posting date, and I'm going to tell you some weird story that my office conditions are 'once again' changing dramatically.

It started 3 months ago that suddenly I got a new boss, but not replacing the old one, but she's as an addition. Let me draw the scheme of bosses in my company:
CEO --> BOSS 1 --> BOSS 2 --> BOSS 3 --> ME

Then the new boss that is externally recruited is becoming BOSS 4, and the scheme is change into:
CEO --> BOSS 1 --> BOSS 2 --> BOSS 3 --> BOSS 4 --> ME

Well, instead of getting a promotion, I even have a new boss?? Such a pity for me, but then at that moment, I has been able to cope with the situation, means that I'm not so desperate as it was before. I'm in the process of getting a new job outside, but in the meantime I'm still passionate to work and learn as many thing as possible. I'm just praying so that my new boss could bring happiness. No matter what.

Guess what, after 3 months, I got many surprise:

(1) BOSS 4 is getting so many critics from BOSS 3. As I ever mentioned before, BOSS 3 is very demanding to me. And she also do so to BOSS 4. This is actually kinda weird, as BOSS 3 is the one that recruit BOSS 4, so she should becoming a golden girl rite? I'm personally admire this BOSS 4 as she's very nice and kind person (at least until now, yea.. life is very unpredictable).

(2) BOSS 3 is resigned!!! wow... that is a good news for everyone, but unfortunately this boss is smart and knows everything, and she only has 10days to handover her job directly to her replacement. Aaaahh.. For me, this is also a disaster, because BOSS 1 and BOSS 2 will come after me (and to BOSS 4 who is still not knowing about anything).

(3) A job offer come to me.
Hahah.. I really never predict this one, as the job interview has been done since 2 months ago, and every recruitment process over a month that hasn't continued will be declared as failed. I'm in the situation that is not willing too much to move anymore as the environment is getting better (because of no 1 and no 2 above), but however, this job offer me an increase in salary at certain percentage that is most likely make many people move with logical reason. Money. Most of employee in private company has been trained not to be afraid of facing new challenges, including resigning and joining another private company that offer development.
But then, deep inside my heart, I still want to develop my skill in this current company. Let's say I has just learned about 40% of one valuable knowledge, and of course I'm very passionate to continue that learning.
So.. as BOSS 3 is in the process of resigning, I directly talk to BOSS 2 before I sign the offer. And another unpredictable moments happen.

(4) Unfortunately I only got a day length of being offered and then signing it.
So, to BOSS 2 I talk honestly that I'm having another job that offer me an increase, but actually I still love working in this company, but I definitely need money! And simply saying, I only give BOSS 2 time to consider whether I'm going to be promoted or not in only one day! But if then he decided not to do anything, then tomorrow I will have to resign. Gosh...
And you know what, BOSS 2 give me the promotion. effective next month.
And I'm staying in this company, rejecting the offer.

(5) After promoting, the scheme is becoming like this:
CEO --> BOSS 1 --> BOSS 2 --> BOSS 3 --> ME AND BOSS 4 is now equal

See?? in only one week, that were so many changes happen. And I'm stunned with my mind thinking about this all. Thing that I really never think before... is that BOSS 3 who used to be really awful, is the one who help to assure me to be promoted! Wow.....

Contemplating these sudden news, I was reminded by my husband:

“Dan dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu.” (QS. Al An’am : 165

“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”
(QS. Al An’am : 44)

Hopefully, I could be the person that is still 'down to earth'... Amin.

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim : 7)


Allahu Akbar, Tuhan Maha Besar
and
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah

Sunday, December 25, 2011

Brian is coming into town...

Yehaa..



This night is supposed to be christmas night, where some people will sing "Santa is coming into town", and having their celebration. For them who are not celebrating Christmas, at least this weekend is 'pay weekend' or 'weekend setelah gajian' where everybody tend to get around the shopping mall and spend their money (And Jakarta tend to be in traffic everywhere on pay-weekend =P ).

And for me, I am going to sing.... "Brian is coming into town"....

Hahahahah..
Actually by having a son, I hardly can explain how grateful I am, how exciting the experience in spending time together with him, and how GLAD I'M AS A MOTHER! My son is becoming the center of my attention, my priority.
But at the same time, all of my activities, even on the 'pay weekend' is around him.
Today I've just had his hair cut, then bought a new shoes for him, then let him play around in Pondok Indah Mall, and then really wanted to go home as he got so sleepy. See??? I even never think about my needs or my own refreshing.
The Christmas holiday where we supposed to have holiday, is a full time for My Brian.

Well, surely I'm happy with that! or.. maybe I'm too dedicated to my son?
Hahahahahah...

Or... not like the other Mother, that doesn't work at the office, so their time at home is plenty, and they could do this and that when the baby is sleeping (like what I'm doin rite know...)
Or... not like the other Mother, that work at the office, but live in the same town with her parents, so in the weekend, Mother and Father could hang up or watch movies in the theater, and their children is with the granny..
Or... not like the other Mother, that have several baby sitters or maids, so they juz can leave their kids and have their own business.

I'm none of those mothers. I'm not a full time mom coz I'm working, but my mind is full of him!
Hahahahah....

So... in this holy nite.. Brian is coming into town, bring me thousand of gifts...

his smile.. =)

Sunday, June 26, 2011

Life is unpredictable

It's been couple of months ago when I posted some notes down here.
And today before I start to curcol, I incidentally re-read my previous notes, when Brian is still 3months. I was surprised to find that, I have ever said "I miss office". Wow!
That note is in contrary with the one that I'm going to write rite know, about how I hate office!

All the things change in a sudden. The time when I wrote it, is when I was about to back from pregnancy leave. Times when I have a very nice boss, a solid team work, some lovely office's friend. I used to have an environment that make me fill high spirited to come to the office. To do the best that I can!

I never predict before, that my boss is going to leave me, my friends are dissapearing one by one.. That I didnt get any promotion but my responsibility is getting higher.. And stuck with boss who were too much demanding!

well, life is unpredictable that my working life is becoming messy compare with 8months ago.

Sadly, I can not quit from this office as easy as ussual. I have some reasons to hold me here. It means that day by day I will have to face the boss who I dont like.

I do really hope, by knowing that life is unpredictable, this annoying situation will chanpe in a sudden.

ABRAKADABRAaa !!


i
r

Saturday, October 30, 2010

The end of my Pregnancy Leave

Yuhaaa... yuhu... hari ini hari terakhir aku senam... besok minggu hari terakhir aku nganggur cuti di rumah... dan hari senen besoknya, MASUK KANTOR LAGEEHHHH DEEE..
He he he... kbanyakan janji katanya mo nge share ini dan itu di blogger, niatnya ingin membantu ibu2 lain atau bapak2 lain yang sedang mengalami 'the exciting of having a baby', supaya ada cerita buat sekedar referensi gitu..
Ternyata... TOO MANY TO BE SHARED, MAKE ME NOT SHARING ANYTHING
wkakakakakakakakakka

Lepas dari penantian panjang 40minggu pregnancy time, trus dederdoer nya melahirkan normal, ditambah bgadang tiap malem slama 2bulan, pluuss lucu2nya my baby di usia nya yg 3 bulan ini, membuat saia akhirnya ga posting apa2 di blogger. Cerita jadi begituuuuu luas, ilmu jadi begituuu beraneka... menurut dia bener, blm tentu bs di apply di kondisiku, ataupun sebaliknya. Belum lagi exciting nya becomming a new mommy, rasanya semuaaaaa pengen ditulis n dicritain. Belum smpat cerita, uda ada cerita2 baru yg lebih menarik besokan nya. Nah loo...

Yawsdah.. intinya adalah, belajarlah dari berbagai sumber, dan jgn keburu percaya pd 1 hal saja, karena your baby is UNIQUE! Punya karakter yg very customized. Dan karna tiap orang tua ingin yg terbaik buat anaknya, banyak2 bertanya pd yg lebih brpengalaman, baca buku/majalah, browsing internet, and DON'T NEVER EVER STOP LEARN TO BE THE BEST PARENTS!

Terakhir... sebelum kembalinya saya bekerja dan cicitcuit lagi dengan temen2 kantor (itu tuh yg bikin kadang2 bahwa 'kerja' itu ngangen'in, gak melulu buat mengeluh2 aja), mo saia pajang lah disini poto anak saia, si kecil Brian yg semogaaa.. makin lama makin lucu n nge gemesin, semoga... sehat sentausa berbahagia sampe gede, dan semoga... jd anak yg pinter yg bs dibanggain kedua orang tua nya.
Amin..

Wednesday, July 28, 2010

Waiting for My NewBorn Baby

Again, waiting is sumthin that could make you crazy..

If I count with mathemathic calculation, today is 40weeks 1 days of my pregnancy period,
which means... My Baby is supposed to have been born!
But well well well... I have to be patient.. The baby have his own day, maybe one of BEST DAY which has been planned by God to him.

I've been asking to everybody bout pregnancy, bout normal baby birth, baby daycare.. but the most difficult moment, I think, is
baby birth moment!

Yea.. maybe part of me feel kinda 'post power syndrome' hihihi.. Because I've been taking my maternity leave since a week ago, and I really feel bored being at home without activities. I've tried to do this and that, but I can't concentrate, coz deep down in my heart, I really wait for him, I really miss my baby..
Arrgghhhhhhh...

Baby birth knowledge

(1) Contraction
I've been experiencing this since 3days ago.
I asked my friends bout contraction, the difference between contraction before baby birth, or feeling want to pup, or 'masuk angin', hi hih... And they are right. Sick of contraction is like you have your 1st day menstruation. Only women know this. I could not describe it. My daddy said, we have to differ it with 'braxton hicks' or 'kontraksi palsu'. The real contraction as a sign of baby birth will have regular rhythm, maybe start with once in 30minutes, then every 15minutes, then 10minutes, than 5 minutes.
Not as easy as it told, coz since 3 days ago, I can not describe the braxton hicks, or regular rhythm, or juz wanna have pup.. AIYAAAAAA... It's just almost the same. Then when you should decide to go to the hospital before it's too late?
Well, some people suggest me to go to hospital only after 'YOU CAN'T SMILE ANYMORE', means, the sick of contraction is unbearable. But that condition will only apply if you could reach the hospital as soon as possible. If it's not, it will be more safe if you stand by in hospital since the contraction is regular in 10minutes.

Up to this moments, only contraction thing that I feel, thing that I could share.
This is waiting time.. maybe I will update the knowledge later, after I've been felt it, one by one steps towards a baby born

ARGGGHH... hope through this note, I could be more patient..