Tuesday, September 09, 2008

Do U Hate Auditors?

Before I start this post, I will give you a brief definitions bout "Auditor". I assume that not everybody knows bout this job (compare with "doctor" or "teacher"). This is taken from wikipedia.




===========
Auditor adalah seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau organisasi.
Auditor dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

- Auditor Pemerintah adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas keuangan pada instansi-instansi pemerintah.
- Auditor Intern merupakan auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas utamanya ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan tempat dimana ia bekerja.
- Auditor Independen atau Akuntan Publik adalah melakukan fungsi pengauditan atas
laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Pengauditan ini dilakukan pada perusahaan terbuka, yaitu perusahaan yang go public, perusahaan-perusahaan besar dan juga perusahaan kecil serta organisasi-organisasi yang tidak bertujuan mencari laba. Praktik akuntan publik harus dilakukan melalui suatu Kantor Akuntan Publik (KAP).
===================

Well, believe it or not, our profession is one of the most 'annoying' one. When people are being investigated by police, they tend to be scared. But when people are being examined by auditors, will they be scared or even... intimidating? Auditor is STRESSED OUT!

Here... I'm not trying to tell a story bout my experiences of being an auditor because I feel that mine is too common. I need a lotta more assignments to give some interesting story, I need a lotta more wisdom which I dont have it enough. I just will write some advises and guidelines for me that I've just read. And for you all, to understand what auditors do, hopefully to make you a lil bit nicer to us.


1) Make friends, not enemies.
Auditor eksternal adalah profesi yang memungkinkan loe kenal dengan banyak orang baru di berbagai lingkungan baru. Rugi banget kalo kesempatan itu ga dimanfaatin untuk menambah teman. Bersikap profesional bukan berarti melupakan bahwa loe manusia dan auditee juga manusia, dan dengan kaku membatasi kontak dalam kerangka kerjaan. Dalam banyak kasus gue menemukan justru keluwesan kita dalam berinteraksi memberi banyak kemudahan dalam menyelesaikan tugas. Usaha-usaha remeh tapi tulus yang menunjukkan kita melihat orang itu sebagai pribadi yang utuh, pada gilirannya akan membuka banyak pintu.
==> I find many auditors in right and left extreme. In left extreme, they become so nerd, sharp, mean. In right extreme, they become very talkative and sometimes 'manipulative'. Hoho.. whuteva.. we have to find an ice breaker to get closer to client, which is not easy.

2) Help the client fulfill their commitment.
Pekerjaan audit sangat tergantung pada bantuan klien. Baik itu berupa data-data yang harus disediakan atau waktu auditee untuk melayani pertanyaan dan konfirmasi kita. Penting untuk sejak awal meminta komitmen dari klien berupa jadwal tersedianya data. Nah, tugas kita adalah membantu klien menepati komitmen yang sudah dia buat. Pastikan bahwa kita harus paham betul dengan kesibukan dan agenda internal klien, lalu bantu klien untuk mengerti kebutuhan dan tujuan audit kita, dan jangan cuek dengan birokrasi dan sopan santun organisasi klien dengan menghindari kondisi-kondisi tidak enak dimana kita diberi suguhan aksi seorang atasan yang memarahi bawahannya karena lancang memberi data ke auditor.
Jangan pasif ketika mengunggu data. Sempatkan diri untuk memberi gentle reminder lewat email atau telepon. Jangan lupa menanyakan dengan penuh atensi apakah klien mengalami kesulitan untuk memenuhi permintaan kita.

==> The point is, you have to make your work done, with or without client's friendly support. How??? Be clear, explicit and use your strategy to make them help you. hoho..

3) Don’t corner, give some space.
Jangan melupakan fakta bahwa selain urusan dengan auditor, auditee kita juga harus menghadapi tekanan tugas kesehariannya yang kompleks, apalagi kalau pada saat bersamaan dia juga sedang dikejar deadline proyek internal yang mission critical.
==> Auditee is only a human.. Auditor is also human.. we need to understand them to make us being understood. Yea.. win-win solution laa..

4) Professional scepticism.
Ini mentalitas utama auditor yang ga boleh pernah ketinggalan. Jangan begitu mudah percaya dengan omongan klien atau termakan oleh asumsi2 yang gue buat sendiri. Rule of thumb-nya adalah no evidence, not done. Biasakan untuk selalu based on fact, fakta dan hanya faktalah yang punya tempat di laporan audit. Sedekat apapun hubungan dengan klien, indra curiga ini harus tetap jadi batas yang membedakan kita sebagai seorang profesional.
==> Wew.. this part is tough! Sometimes this make auditors sorta curious-annoying people which are difficult to be satisfied by simple answer without any proof. In the real life, this habbit sometimes is carried. Aarrghhh

5) If you strike, strike with respect.
Dalam banyak kesempatan sebagai auditor loe akan berjumpa dengan yang namanya finding (kesalahan). Terkadang kita dibuat bertanya-tanya apakah klien tidak menghitung risiko yang mungkin sehingga begitu abai dengan kontrol yang sangat penting ? Hal yang utama adalah, betapapun “gemes”nya kita melihat ketidakberesan di klien jangan sampai kita “menghukum” klien. Sampaikan temuan dengan bahasa yang konstruktif dan tidak men-judge. Pastikan untuk selalu mengkonfirmasi sebelum memasukan temuan ke dalam laporan. Jangan lupa juga mengingat rantai birokrasi di klien, setiap temuan harus diinformasikan dari level terbawah baru menuju ke atas.
==> Finding is embarassing for client. That's what auditors must be aware of. We want to solve the finding and client have to accept this. So, respect is a must!

6) What happen in audits, stay in audits.
Kalau soal yang ini pasti semua sudah mengerti. Sebagai auditor, pasti diberikan akses leluasa ke berbagai informasi yang sifatnya confidential. Kepercayaan klien tentu saja harus dijaga, jangan sampai reputasi pribadi dan firma ternoda dengan sebutan auditor ember.==> Frankly speaking, this is the most enjoyable moments when we are in field work. Looking at confidential data is very usefull to add valuable information. We're just not allowed to share it to others. That's all.



Be peace with auditors ya!!!!

2 comments:

Tarun Goel said...

So you are an Auditor...huh!
Was searching smthing on net found you :)
Really the auditors scare the auditee like hell, but afterall they are also humans.
Keep Informing and Auditing...
cheers!!!

thejoe said...

do you hate auditor? tergantung...tu auditor available apa ga....kan smua kembali ke orangnya masing-masing...masalah selera kan beda-beda...ada yg suka manis, pedes, pahit...ato campuran