Saturday, September 01, 2007

Insight Update

Haruskah belajar menghadapi ini semua?

Dari semalem, setelah emosi begitu bergejolak, hati begitu bersedih dan badan begitu capek, aku terbangun dini sekali lalu menyelesaikan kewajibanku setengah terkantuk setengah berpikir.
Sepertinya kemudian ada yg membisikkan dalam telinga: "just rilex and enjoy your day.. u can consider such a matter with ur own choice, easy or difficult. But then, the easy going one will be easier to be happy"

Lalu aku mencoba melepaskan pikiran2 jelekku dan berkata pd diri sendiri bahwa pun hal terburuk akan terjadi, aku tdk akan terpengaruh. Aku akan tetap punya cara2 terbaik utk menghibur diriku sendiri dan membuat hidup lebih berharga utk dinikmati. Tuhan adalah yg akan menemani dan menyayangi dan kebahagiaanmu bukan bersumber hanya dari sebuah, seorang, seekor atau sebentuk kecil tak berarti itu.


Dear dee..
Dia blm berhenti manggil sebutan sayang di masa lalu. Pengennn banget rasanya menghardik lagi dan melarangnya sertamerta. Tp itu sudah pernah kulakukan, dan hasilnya nihil. Aku nggak tega. Maaf... Aku nggak bisa mewujudkan keinginanmu. Walaupun kuakui kau pernah mengisi salah satu lembar diaryku dan menjadi bagian hati yg membentuk emosi. Keputusan yg sudah dipikirkan matang dan kupertimbangkan berhari2, artinya sudah tak semudah membalik telapak tangan utk menarik kembali.

Kemudian dia yg lain..
Aku memilih utk tdk lagi berpusing dengan dirinya, tp lebih kepada bagaimana aku akan bersikap. Mungkin lebih baik mencoba belajar menghadapinya, mengenal, dan mendewasakan diriku sendiri. Sebuah pengorbanan cinta? I dont think so..
Yang pasti, aku belajar utk tenang manakala sebuah perasaan buruk kembali menyerang. Kadang2 kupikir itu diperlukan utk mempersiapkan menghadapi hal jelek, istilahku: berhati-hati. Tapi apakah ada gunanya? Apakah kemudian menyelesaikan masalah?

Aku hanya tidak yakin akan jalan mana yg akan kupilih. Sehingga mengambil keputusan yg tergesa jg bukan hal bijaksana. Aku hanya akan terus melangkah tenang, mantap, dan berhati-hati. Selalu membuka pintu-pintu kesempatan dan tidak menutup hatiku. Pun ada hal2 buruk yg menyerang, itu bukan lagi wilayah kekuasaanku. Itu adalah pelajaran yang Tuhan kirimkan utkku belajar menghadapi.

Mencoba tenang, melepaskan.. dan tidak berharap.
May God bless then.

No comments: